Senin, 21 Maret 2011

Pengamatan Sel Kelamin

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup mulai dari tingkat uniseluler sampai tingkat multiselular memiliki kemampuan untuk mempertahankan jenisnya. Hal itu dimaksudkan agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan spesiesnya di muka bumi. Proses mempertahankan jenis itu dapat dikategorikan ke dalam proses reproduksi atau perkembangbiakan. Tiap jenis hewan memiliki cara reproduksi yang berbeda satu sama lain. Dalam proses reproduksi, penting adanya sel kelamin untuk terjadinya proses fertilisasi menghasilkan individu baru.
Praktikum Perkembangan Hewan kali ini ialah mengenai pengamatan sel kelamin. Dalam praktikum ini, praktikan dapat melihat dan mengamati bentuk sel kelamin yaitu sperma dan ovum dan membandingkan bentuk sel kelamin pada organism yang satu dengan organism yang lainnya. Melalui berbagai kegiatan pengamatan dalam Praktikum Perkembangan Hewan ini, diharapkan agar praktikan dapat memperluas pemahamannya terhadap bentuk dan bagian yang menyusun suatu sel kelamin pada tiap-tiap organisme. Pengetahuan tentang sel kelamin ini merupakan pengetahuan dasar yang tentunya akan sangat membantu praktikan itu sendiri untuk masa-masa yang akan datang. Praktikum ini memberikan kesempatan kepada praktikan untuk dapat mengamati secara langsung bentuk dan bagian yang menyusun sebuah sel kelamin.

B. Tujuan Praktikum
1. Mengenal struktur morfologi spermatozoid dan sel telur beberapa hewan vertebrata.
2. Mengamati perbedaan sel kelamin yang diambil dari bagian-bagian sel reproduksi yang berbeda.

C. Manfaat Praktikum
1. Mahasiswa mampu mengamati bentuk sel kelamin pada oragnisme yang berbeda.
2. Mahasiswa mengetahui bagian yang menyusun suatu sel kelamin beserta fungsinya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Spermatozoa atau sperma dihasilkan oleh testis melalui proses yang disebut spermatogenesis. Sprema pertama kali dilepaskan pada saat pubertas. Spermatozoa pada species yang berbeda memiliki ukuran yang bervariasi. Pada umumnya sperma terdiri atas dua tipe yaitu sperma yang memiliki ekor disebut tipe hematospermium dan sperma yang tidak memiliki ekor disebut tipe anematospermium. Jumlah sperma pada setiap jenis makhluk hidup selalu lebih banyak dibandingkan jumlah sel telur. Sperma umumnya bersifat motil. Pada manusia, volume ejakulasi yang dianggap normal adalah kurang lebih 3,5 ml dengan kepadatan 100 juta/ml. laju pergerakan sperma bergantung pada beberpa faktor antara lain jenis medium dan tipe sperma. Pada medium yang sama mislanya vagina, laju pergerakan sperma sekitar 0,5 mm/menit, sedangkan pada medium alkalis seperti pada uterus laju pergerakan sperma berkisar 2- 3 mm/menit. Umumnya sperma X kurang aktif bila dibandingkan sperma Y. Lama hidup sperma manusia dalam saluran kelmain wanita berkisar 3-4 hari (Adnan, 2008).
Spermatogenesis atau reproduksi sel-sel dewasa adalah proses yang terus menerus dan prolitik pada jantan dewasa. Setiap ejakulasi laki-laki mengandung 100 sampai 650 juta sel sperma, dan seorang laki-laki dapat mengalami ejakulasi setiap hari dengan kemampuan untuk membuahi yang hanya berkurang sedikit (Campbell, 2004).
Dalam testis yang masak terdapat lebih sedikit sel Sertoli daripada sel Germinal (sel-sel benih), dan yang pertama cenderung untuk terletak merata sekeliling tubulus semineferus. Sel-sel Sertoli cukup tahan terhadap banyak zat beracun seperti sinar-X dan pengaruh proses tua. Ada dua tipe sel Sertoli yang dapat terlihat, yang berwarna gelap dan berwarna muda (Beveleender, 1988).
Pada hewan yang tidak memiliki epididimis, testis menjadi tempat perkembangan serta maturasi sperma. Jadi, pada hewan tersebut sperma yang dikeluarkan dari testis merupakan sperma yang matang, yang mempunyai motilitas serta kemampuan untuk membuahi ovum. Pada hewan yang memiliki epididimis, sperma yang berada di dalam tubulus semineferus belum matang dan motil. Baru setelah menaglami aktivasi atau pematangan fisiologis di dalam epididimis, dapat aktif membuahi sel telur. Spermatozoa lalu dapat disimpan dalam epididimis dan vas deferens selama beberapa hari sampai beberapa bulan (Tim Pengajar, 2010).
Bentuk kepala sperma adalah khas pada setiap species. Pada mencit dan tikus berbentuk kait dan agak pipih. Pada manusi dan hewan domestic berbentuk bundar. Kepala sperma mamalia pada umumnya terdiri atas massa DNA-protein yang terkondensasi yang disebut kromatin. Pada membrane yang berbentuk kantung mengandung enzim-enzim yang penting untuk penetrasi telur oleh spermatozoa. Bentuk- bentuk akrosom biasanya tergantung pada speciesnya. Akrosom ditutupi oleh membrane plasma dan kandungan sitoplasmanya hanya sedikit (Adnan, 2008).
Sel telur diproduksi di dalam ovarium. Perkembangan sel telur terjadi di dalam folikel-folikel telur. Folikel telur yang matang akan mengalami ovulasi. Sel telur dilengkapi dengan membrane yang disebut plasmalemma atau oolemma untuk melindungi sitoplasma, inti, yolk, dan organel-organel dalam sel. Di sampan oolemma, sel telur dikelilingi juga oleh membran telur yang disekresi oleh sel telur sendiri disebut membran telur primer, contohnya membran vitellin. Membran telur yang disekresi oleh sel folikel disebut membran telur sekunder misalnya zona pellusida. Membran telur yang disekresi oleh kelenjar-kelenjar oviduk dan uterus disebut membrane sel tersier misalnya cangkang pada telur aves (Tim Pengajar, 2010).
Telur mempunyai kuning telur yang berbeda-beda banyaknya tergantung jenis hewan. Jika kuning telur sedikit dan tersebar rata maka tipe telur disebut homolesita (seperti pada serangga). Jika kuning telur banyak maka tipe telur disebut telolesita (seperti pada aves dan reptil). Apabila kuning telur terletak di pusat maka disebut sentrolesita (Mukayat, 1989).
Zona pelusida adalah selaput tebal bertindak untuk perlindungan selama tahap-tahap awal segmentasi Korona radiata terdiri atau dua atau tiga lapisan sel, mereka berasal dari sel-sel folikel, dan Sel-sel korona radiata segera hilang; dalam beberapa binatang yang mereka mengeluarkan, atau akan diganti dengan, lapisan perekat protein, yang dapat membantu dalam melindungi dan bergizi ovum (Anonim, 2010).

BAB III
METODE PRATIKUM

A. Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Selasa/ 21 Desember 2010
Waktu : Pukul 09.10 s.d. 10.50 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi Lantai II sebelah Timur
Jurusan Biologi FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop
b. Pipet tetes
c. Kaca objek
d. Kaca penutup
e. Cawan petri
f. Tabung reaksi
g. Kaca arloji
2. Bahan
a. Sperma manusia
b. Sperma Mus musculus
c. Telur ayam
d. NaCl fisiologis 0,9 %

C. Prosedur Kerja
1. Pengamatan spermatozoid
a. Mengambil bahan sperma manusia dan meletakkannya ke tabung reaksi, selanjutnya ditetesi larutan NaCl fisiologis 0,9 %.
b. Meneteskan satu tetes sperma tersebut ke atas kaca objek kemudian ditutup dengan kaca penutup dan diamati sperma tersebut di mikroskop. Memperhatikan pada bagian pinggir karena lebih banyak terdapat sperma pada bagian itu. Menggambar sperma yang aktif bergerak.
c. Membedah menit dan memngambil testisnya.
d. Dengan larutan NaCl fisiologis 0,9%, mencuci testis tersebut.
e. Meletakkan testis pada kaca arloji.
f. Menekan dengan lembut testis sampai terbentu suspensi.
g. Meletakkan satu tetes suspensi ke atas kaca objek dan tutp dengan kaca penutup. Menagamati di mikroskop sel sperma mencit.
h. Menggambar sperma yang aktif bergerak.

2. Pengamatan Ovum
a. Mengambil telur ayam dan melubangi bagian kutub vegetative telur.
b. Menuangkan isi telur ke atas cawan petri dengan perlahan-lahn agar Yolk tidak terpisah.
c. Mengamati ovum beserta bagian-bagiannya.
d. Menggambar hasil pengamatan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Sperma Manusia (Homo sapiens)











2. Sperma Mencit (Mus musculus)











3. Sel telur ayam (Gallicrax cinerea)














B. Pembahasan
1. Sperma Mus musculus
Sperma terdiri atas dua bagian utama yaitu kepala dan ekor. Di daerah kepala terdapat inti yang mengandung massa kromosom terkondensasi. Akrosom mengandung enzim hidrolitik yang berfungsi untuk penetrasi ke sel telur dan meletakkan inti sperma ke inti telur. Ekor yang berfungsi untuk pergerakan.
2. Sperma Homo sapiens
Sperma terdiri atas dua bagian utama yaitu kepala dan ekor. Di daerah kepala terdapat inti yang mengandung massa kromosom terkondensasi. Akrosom mengandung enzim hidrolitik yang berfungsi untuk penetrasi ke sel telur dan meletakkan inti sperma ke inti telur. Leher sperma sebagai adalah penghubung kepala dan ekor. Ekor yang berfungsi untuk pergerakan.
3. Telur Gallicrax cinerea
Pada telur ayam terdapat bagian-bagian yaitu :
a. Cangkang, terutama tersusun atas kalsium karbonat. Cangkang memiliki banyak pori-pori yang bentuk oleh substansi protein organik.
b. Albumin, sebagian besar dalam keadaan cair. Terdapat dua jenis albumin yaitu thick albumin dan thin albumin.
c. Membran luar tersusun atas serat-serat keratin dan melekat pada cangkang telur.
d. Yolk yang berwarna kuning, sebagai cadangan makanan bagi embrio.
e. Membran Vitellin, yaitu selaput tipis yang menutupi permukaan kuning telur. Selaput ini terdiri atas dua bagian yaitu lapisan terdalam tersusun atas serat-serat yang sangat keras yang dihasilkan di ovarium pada rongga antara oosit dan sel folikel. Lapisan terluar terdiri dari serat yang lebih lunak yang dibentuk di atas lapisan pertama ketika telur masuk ke bagian teratas dari Tuba Fallopi.
f. Kalaza, bagian yang lebih padat pada putih telur dan berfungsi memelihara telur agar tetap berada di pusat putih telur.
g. Ronga udara, sebagai tempat pertukaran udara.
h. Membran dalam, tersusun atas serat-serat keratin, melekat pada putih telur.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Sperma pada masuia dan mencit terdiri atas bagian yaitu kepala dan ekor. Sel telur ayam terdiri atas cangkang, albumin, membrane vitellin, yolk, kalaza, rongga udara.
2. Sperma pada manusia bentuk kepalanya bulat sedangkan pada mencit bentuk ekpala spermanya menyerupai kait dan agak pipih.
B. Saran
1. Diharapkan kepada praktikan agar lebih tertib dalam menjalankan praktikum.
2. Diharapkan Asisten mendampingi praktikan.
3. Diharapkan alat dan bahan yang digunakan dalam laboratorium dalam keadaan
yang baik agar pengamatan yang dilakukan mendapatkan hasil yang maksimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar